Skema Ponzi (Sistem Ponzi/Ponzi Scheme) adalah istliah yang digunakan untuk mendefinisikan sebuah sistem dimana seseorang menginvestasikan dana demi mendapat keuntungan dan keuntungan yang diperoleh adalah berasal dari investasi yang dilakukan oleh investor berikutnya. Disebut sebagai Skema Ponzi (Ponzi Scheme) karena sistem ini pertama kali digunakan oleh Carlo Ponzi.
Carlo Ponzi adalah penipu terbesar dalam sejarah Amerika. Dilahirkan dengan nama Carlo Pietro Giovanni Guglielmo Tebaldo Ponzi di Lugo, Italia, Carlo Ponzi (3 Maret 1882 s.d. 18 Januari 1949) atau juga dikenal denganCharles Ponzi adalah imigran Amerika Serikat (AS) asal Italia.
Jauh sebelum Carlo Ponzi menemukan skema penipuan itu, Carlo Ponzi telah dikenal sebagai pelaku kriminal dengan melakukan penggelapan uang yang dikirimkan oleh sesama imigran asal Italia ke negara asal mereka.
Korban pertama yang merupakan awal skema penipuan ini adalah temannya. Pada waktu itu, Carlo meminjam uang sebesar $20 dengan janji akan mengembalikan dengan keuntungan sebsar 50%. Carlo kemudian meminjam uang lagi dari teman lainnya dan mengembalikan uang tersebut ke teman yang pertama.
Dari pengalaman itu, Carlo Ponzi akhirnya membentuk perusahaan yang dinamakan Securities Exchange Company dan menawarkan hasil sebesar 50% dari setiap investasi yang ditanamkan. Untuk meyakinkan para investor, Carlo Ponzi menyatakan bahwa dia menginvestasikan dana dengan membeli Kupon Pos Internasional dan mengkonversikan nilainya dengan dolar Amerika. Pada tahun 1920 Ponzi dan perusahaannya jasa “kupon pos” di Boston menjadi perbincangan di Pantai Timur Amerika. Dia berhasil meraup 9,5 juta dollar dari 10.000 investor dalam waktu singkat, dengan menjual surat perjanjian (promissory notes) “Bayar 55 sen untuk setiap sen, hanya dalam waktu 45 hari.”.
Investasi kemudian datang dengan deras karena tergiur oleh keuntungan yang berlimpah. Hanya dalam beberapa bulan, Carlo Ponzi menjadi orang yang kaya raya di AS. Hal ini menyebabkan otoritas pos di AS meminta pemerintah untuk melakukan investigasi tentang cara kerja sistem yang dilakukan oleh Carlo Ponzi.
Menyebarnya informasi tentang audit yang dilakukan membuat para investor merasa tidak aman dan melakukan penarikan dana. Namun, Carlo masih memiliki dana yang cukup untuk mengembalikan investasi mereka beserta 50% keuntungan yang dijanjikan. Namun melihat dari skema yang dijalankan, tentunya hal itu tidak mungkin bertahan lama.
Pemerintah akhirnya memerintahkah penahanan Carlo Ponzi atas ketidakbersediaannya mengungkapkan asal keuntungan besar yang didapatkan. Untuk menghindari penahanan, Carlo Ponzi menyewa William McMaster untuk mengatasi publik sampai investigasi selesai. Dalam waktu singkat, William McMaster menemukan bahwa Securities Exchange Company sama sekali tidak pernah melakukan atau berhubungan dengan transaksi finansial luar negeri dan mengungkapkan penemuan ini ke publik.
Akhirnya, Investor kembali menarik investasi mereka sampai Carlo Ponzi tidak lagi memiliki dana tersisa. Satu demi satu harta terjual untuk membayar investor. Saat itu terdapat lebih kurang 40.000 investor dengan dana mencapai $15 juta.
Pada 21 Oktober 1920, Carlo Ponzi dipenjara 5 tahun karena terbukti melakukan penggelapan uang dan kemudian dipenjara lagi sampai akhirnya dideportasi kembali ke Italia.
Penipuan dengan menggunakan Skema Ponzi saat ini masih banyak dilakukan dalam berbagai penawaran bisnis dengan berbagai modifikasi. Aplikasi skema ponzi ini sangat banyak ditemukan dalam bisnis internet dan biasanya dibungkus dengan promosi yang berupa Confidence Trick.
Confidence trick disebut juga Scam yang berasal dari istilah Irlandia ‘S cam ‘e yang berarti “itu adalah trik”. Dilakukan dengan memanipulasi dan mengeksploitasi kelemahan seseorang seperti keserakahan, ketidakjujuran dan kesombongan meski juga sering dilakukan atas kekurangpahaman, kenaifan dan ketertarikan seseorang. Salah satu hal yang sering dimanfaatkan untuk melakukan Scam adalah keinginan orang untuk menjadi kaya dengan cepat.
Skema penipuan ini juga sering terjadi di Indonesia. Ada sebuah perusahaan menjanjikan keuntungan besar, namun sebenarnya keuntungan itu dibayar dengan dana yang masuk dari anggota baru. Tidak pernah ada investasi riil. Investor kawakan Wall Street, Bernard Madoff juga melakukan hal yang demikian. Madoff menggunakan dana dari investor baru untuk membayar bunga investor lama. Nilainya terus bertumpuk-tumpuk hingga mencapai US$ 50 miliar. Penipuan Madoff baru terungkap setelah para investor menarik dananya sehubungan dengan krisis finansial. Disitu baru diketahui bahwa Madoff sudah kehabisan dana.